Thursday, April 6, 2017

MAKALAH KETIADAKPASTIAN HEISENBERG

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Prinsip ketidakpastian Heisenberg memperkenalkan suatu hubungan timbal   balik antara posisi dan momentum. Jika nilai posisi elektron diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi, maka nilai momentum elektron elektron akan tidak pasti, dan sebaliknya. Menurut de Broglie suatu partikel yang memiliki momentum p jika dipandang sebagai gelombang, mempunyai panjang gelombang. Panjang gelombang ini disebut panjang gelombang de Broglie. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik dengan massa dan laju partikel.

Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk suara.

              Teori Fisika Utama teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.

B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana Sejarah Prinsip Ketidakpastian Heisenberg ?
2.    Bagaimana Prinsip Ketidakpastian Heisenberg?
3.    Bagaimana Sejarah Hipotesis De Broglie ?
4.    Bagaimana  Prinsip Hipotesis De Broglie ?

C.  Tujuan
1.       Mengetahui Bagaimana Sejarah Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
2.       Mengetahui Bagaimana Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
3.       Mengetahui Bagaimana Sejarah Hipotesis De Broglie
4.    Mengetahui Bagaimana  Hipotesis De Broglie

Wednesday, April 5, 2017

DIAGRAM LISTRIK INDUSTRI (INSTRUMENTASI INDUSTRI)

DIAGRAM LISTRIK INDUSTRI
Instrumentasi industri
Instrumentasi adalah ilmu pengetahuan tentang pengukuran dan kendali otomatis. Aplikasi dari ilmu pengetahuan ini banyak pada riset modern, industri, dan kehidupan sehari-hari. Dalam industri ada beberapa diagram listrik yang diperlukan. Diagram tersebut antara lain :
a.       Simbol-simbol listrik
b.      Diagram tangga
c.       Diagram pengawatan
d.      Garis tunggal dan diagram blok

a.      Simbol-simbol listrik
Simbol listrik dan simbol elektronik diperlukan ketika menggambar sebuah sistem rangkain listrik dan rangkaian elektronik. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut, skema rangkaian akan mudah dibuat dan mudah dipahami sehingga proses perakitan pun akan lebih mudah. Di bawah ini adalah beberapa simbol komponen listrik dan komponen elektronika. Seorang instalatir listrik / electrician akan membaca skema rangkaian listrik sebelum proses pemasangan demikian juga dengan teknisi elektronik. Disamping itu penerapan simbol listrik dan simbol elektronik dapat membantu penelusuran ketika perbaikan.

Alat Pengendali Industri (Mata Kuliah Instrumentasi Industri)

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan perindustriannya dapat ditinjau dari beberapa hal, seperti besarnyaprofit yang diperoleh dari hasil produksi, jumlah produksi yang stabil atau semakin meningkat yang berarti menunjukkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, produktivitas yang optimal dari para pekerja yang menandakan kepuasan karena adanya proses timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pekerja, keamanan pekerja dan proses produksi yang terkendali. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, hal penting yang harus diperhatikan adalah sistem kerja ataupun sistem produksi dari perusahaan. Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan sistem kerja dan produksi yang dapat mendukung keefektifan dan keefisienan dalam pelaksanaan proses produksi, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan provit perusahaan tersebut.
Era modernisasi ikut berimbas terhadap modernisasi alat baik di industri kecil maupun di industri besar. Peralatan di sebuah industri yang dulunya digerakkan manual oleh manusia kini mulai terotomatisasi yakni dikendalikan secara otomatis oleh mesin itu sendiri. Proses otomatisasi mesin dikenal dengan istilah sistem kontrol atau ada juga yang menyebut sistem pengendalian. Pentinganya mempelajari sistem pengendalian ini erat kaitannya dengan mengefisiensikan dan mengoptimalkan kerja mesin agar mampu kita atur sesuai dengan apa yang kita harapkan
1.2  Rumusan Masalah
a)      Apa yang dimaksud dengan Alat Pengendali?
b)      Apa saja jenis-jenis Alat pengendali
c)      Apa yang dimaksud dengan Sensor dan transduser
d)     Apa saja jenis-jenis Sensor dan Transduser?

1.3  Tujuan
a)      mengetahui apa yang dimaksud Alat pengendali
b)      mengetahui jenis-jenis Alat pengendali
c)      mengetahui apa yang dimaksud dengan Sensor dan transduser
d)     mengetahui jenis-jenis Sensor dan Transduser

1.4 Manfaat
      Makalah ini diharapkan dapat berguna bagi:
              a)      Penulis, sebagai salah satu sarana untuk melatih kemampuan dalam menganalisis                                  berdasarkan data dan fakta yang tersedia.
              b)      Pembaca, makalah ini dapat dijadikan acuan dalam memahami bagaimana yang dimaksud                    dengan Alat Pengendali Industri

Makalah Rangkaian Counter Up/Down (Pencacah Naik/Turun)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hampir setiap sistem digital kompleks berisi beberapa pencacah. Fungsi pencacah merupakan salah satu dan pencacahan kejadian atau periode waktu atau menempatkan kejadian secara berurutan.Flip- flop merupakan alat yang dapat dirangkaikan satu sama lain untuk membentuk rangkaian yang dapat mencacah. Oleh karena penggunaan pencacah sangat luas, maka sekarang telah dibuat pencacah yang terakit dalam bentuk IC. Beberapa pencacah tersedia dalam bentuk TTL dan kelompok CMOS.
Elektronika digital merupakan hal ang sangat penting dalam dunia teknologi. Berbagai produk elektronika canggih saat ini dikembangkan menggunakan teknologi elektronika digital. Keberadaan dari elektronika dalam kehidupan sehari-sehari merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Tanpa kita sadari, hampir semua yang berkaitan dengan listrik pastinya berkaitan erat dengan bidang elektronik. Contohnya adalah waktu yang digunakan dalam mengatur lalu-lintas atau sering disebut sebagai pengatur jalan (Lampu merah). Lampu pengatur jalan ini merupakan salah satu contoh dari keberadaan instrument elektronik. Dimana lampu pengatur jalan tersebut dirancang sedemikian rupa dengan waktu (timer) yang di sesuaikan. Waktu (timer) yang digunakan dalam pengatur jalan-nya lalu lintas tersebut merupakan salah satu aplikasi dari counter (Pencacah). Pada makalah ini, penulis akan membahas tentang materi counter (pencacah) Up/Down  yang berkaitan dalam dunia elektronika.

1.2. Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan Counter Up / Down?
b.      Bagaimana system kerja dari Counter Up / Down?
c.       Bagaimana contoh rangkaian Counter Up / Down?
d.      Apa saja Aplikasi Counter Up dan Counter Down?

1.3. Tujuan
a.       Mengetahui bagaiamana yang dimaksud dengan Counter Up / Down
b.      Mengetahui bagaimana system kerja dari Counter Up/Down
c.       Mengetahui bagaimana salah satu contoh rangkaian Counter Up / Down

d.      Mengetahui aplikasi dari Rangkaian Counter Up / Down



BAB II
ISI
2.1. Pengertian Counter (Pencacah)
Rangkaian penghitung atau pencacah digital (Counter) merupakan rangkaian “clock” sekuensial yang hampir sama, yaitu terdiri dari gerbang flip-flop dan gerbang kombinasi dengan sistem sambungan umpan balik (feedback) adalah suatu istilah yang biasa digunakan pada elektronika digital dalam menghitung bilangan logika. Counter atau penghitung atau pencacah dalam bahasa kita, merupakan penghitung yang dimaksud dalam teknik digital merupakan bagian register yang terpenting, karena keberadaannya merupakan sebuah penentu awal dari kondisi sekuensial biner. Gerbang-gerbang logika di dalam counter dihubungkan pada masing-masing saluran untuk memproduksi penjelasan gambaran awal dari kondisi sekuensial biner. Oleh karena itu counter adalah merupakan register khusus, yang mempunyai kesamaan, maka yang membedakan hanya dalam pemberian nama saja.  
Counter secara teori maupun praktek, dalam melakukan penghitungan bias bersifat naik, dan turun (up-down counter), serta bisa di-reset sesuai dengan yang dikehendaki. Karena merupakan rangkaian yang komprehensif dengan komponen analog lain, maka jenis komponen IC digital yang digunakan adalah merupakan pengembangan dari komponen teknik digital pada pembelajaran elektronika dasar, artinya tidak lagi menggunakan IC Flip-flop dasar dalam menyusun rangkaian counter, tetapi lebih cenderung mengaplikasikan IC counter yang tersedia. Contoh IC counter jenis TTL dengan seri tipe 74LS90, 74LS92, dan IC tipe 74LS93. IC tipe seri 74LS90 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to Decimal”, 74LS92 berfungsi sebagai “BCD to Duodecimal”, dan 74LS93 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to Hexadecimal”. Sehingga dalam aplikasinya rangkaian counter yang akan dibangun dalam simulasi nantinya merupakan kombinasi komponen digital dengan komponen analog. dipenghitung naik dan penghitung turun (up-down counter), fungsi sistem reset, dan aplikasi sistem kontrol ON/OFF sederhana yang dikombinasikan  dengan rangkaian analog driver yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Di sini, peserta didik akan diajarkan aplikasi komponen elektronika pasif, komponen aktif, dan komponen digital terutama jenis TTL dan analog yang dijadikan satu unit kesatuan rangkaian yang komprehensif dalam aplikasi rangkaian sistem kontrol digital ON/OFF sederhana. Gambar berikut merepresentasikan blok diagram rangkaian counter digital. 

2.1.1. Jenis – Jenis Counter ( Pencacah )
   Ada dua jenis penghitung (counter), yaitu:
  1.              penghitung sinkron (synchronous counters)

        Penghitung asinkron sering disebut juga  sebagai penghitung deret (series counters) atau juga kadang-kadang disebut ripple counters. penghitung sinkron merupakan penghitung yang bagian input toggle atau clock yang lain adalah paralel, outputnya dikopelkan ke bagian input counter yang lain dengan didekoder, agar mencapai urutan penghitungyang sempurna.
b.      penghitungasinkron (asynchronous counters.
            2.     Penghitung asinkron sering disebut juga  sebagai penghitung deret (series counters) atau juga kadang-kadang disebut ripple counters.

Sedangkan menurut karakteristiknya suatu counter dibedakan berdasar :
  •             seberapa modulo dari counter (seberapa banyak dapat menghitung);
  •        sifatnya menghitung maju (up-counter) ataukan mundur (down-counter)
  •        dapat berjalan sendiri (free running), ataukah dapat berhenti sendiri (self-stopping).

2.1.2. Counter Up / Down
Kedua jenis pencacah ini merupakan salah satu dari jenis pencacah yang sifatnya menghitung/mencacah suatu bilangan. Counter Up merupakan suatu rangkaian terpadu yang dirancang untuk digunakan dalam mencacah suatu bilangan decimal secara maju, atau dari bilangan decimal terkecil ke nilai yang terbesar sesuai dengan perintah masukan yang dikehendaki. Sedangkan Counter Down merupakan kebalikan dari Counter Up, yaitu Sistim pencacah dari yang bilangan decimal terbesar menuju yang terkecil.

2.2. Sistem Kerja Rangkaian Counter Up / Down
         Suatu rangkaian pencacah terpadu pasti memiliki suatu system kerja. System kerja dari Counter up/Down sendiri adalah system yang mencacah atau menghitung suatu bilangan decimal. Dimana segala sesuatu nya di perintahkan oleh masukan yang diberikan. Selang waktu yang digunakan dalam mencacah setiap decimal yang diperintahkan dalam masukan di atur oleh IC Timer 555 (IC Clock). Keluaran yang diberikan dari rangkaian terpadu Counter Up/Down merupakan angka decimal yang telah di konversi dari bilangan biner. Dimana bilangan biner ini merupakan perintah keluaran yang diberikan oleh suatu IC flip-flop ayng digunakan dalam suatu rangkaian.
        Rangkaian Clock generator merupakan rangkaian pembangkit pulsa sebagai sumber pembangkit pulsa yang berfungsi sebagai detak jantung dari counter 4-bit blok berikutnya, tentunya IC counter  harus tersambung sumber catu daya (power supply) dc sebesar 5V untuk IC counter jenis TTL, dan 15V untuk IC counter jenis C-MOS.
     Jika counter sudah mendapatkan input pulsa clock dari clock generator, dan telah terhubung dengan power supply 5V dc, maka output IC counter akan menghitung naik terus sampai batas tertinggi sesuai dengan fungsi dari IC counter yang digunakan masing-masing. Tentu saja untuk dapat menghitung naik atau turun sampai batas tertentu atau sampai batas yang sesuai fungsi dari masing-masing jenis counter, ada persyaratan dan tabel fungsi reset dan aturan tabel fungsi kebenaran yang harus dilakukan, karena setiap industri pembuat IC counter tersebut selalu menyertakan buku manual berupa data sheet berupa tabel kebenaran, tabel fungsi reset, dan tabel diagram pulsa, serta spesifikasi data sebagai petunjuk teknis untuk kelengkapan perancangan rangkaian aplikasi dari setiap IC tersebut.

2.3. Contoh Rangkaian Counter Up/Down
            Dalam makalah ini penulis akan membuat suatu rangkaian counter up/down untuk menghitung suatu bilangan dari “0-999” dan dari “999-0”. Angka decimal dari “0-999” merupakan salah satu contoh yang akan digunakan untuk rangkaian Counter Up. Sedangkan angka decimal dari “999-0” merupakan salah satu contoh pencacah turun counter Down.
Adapun komponen-komponen utama yang digunakan dalam simulasi rangkaian counter Up/Down untuk mencacah bilangan “0-999” atau “999-0” yaitu, sebagai berikut :
  • IC Timer 555 (IC Clock)                               (1 Buah)
  • IC 74LS192                                                   (3 Buah)
  • IC 74LS48                                                     (3 Buah)
  • Seven Segment                                              (3 Buah)
  • Baterai 12 Volt                                               (1 Buah)
  • Software Proteus (Simulasi rangkaian) 
Spesifikasi Komponen yang digunakan :
  • IC Timer 555 (IC CLOCK)
IC timer merupakan rangkaian pembangkit pulsa sebagai sumber pembangkit pulsa yang berfungsi sebagai detak jantung dari counter 4-bit blok berikutnya, tentunya IC counter  harus tersambung sumber catu daya (power supply) dc sebesar 12V untuk IC counter.


  • Sevent Segment
seven segment merupakan display ang menampilkan angka decimal 0-9 Seven segment ini digunakan dalam rangkaian counter, untuk menampilkan keluaran hasil konversi bilangan biner ke bilangan decimal. Dalam rangkaian ini. Seven segment yang digunakan adalah seven segmen tipe common cathode.
Tipe seven segmen ini merupakan suatu tipe dimana kaki katodanya akan terhubung pada semua kaki seven segmen menjadi satu pin yang terhubung. Dan kaki anoda akan menjadi input pada setiap pin yang terhubung di kaki katoda.
Prinsip Kerja dari seven segment yang digunakan, yaitu :
  • input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.
  • Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif sebuah decoder( mengubah/ mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal)

·         IC 74LS192
IC ini merupakan IC yang mengkonversi bilangan biner 4-bit. Bilangan biner ini akan di proses pada IC flip selanjutnya agar mempunyai nilai keluaran pada seven segment common cathoda.
·         IC 74LS48
IC ini digunakan dalam rangkaian Counter Up/Down sebagai penerjemah bilangan biner dari IC sebelumnya. Hasil yang diterjemahkan ini akan diubah dalam bentuk bilangan decimal yang di baca pada keluaran seven segment cathode.



2.4. Simulasi Rangkaian Counter Up/Down
Gambar simulasi rangkaian Counter UP (pencacah 0-999)
Menggunakan Software Proteus

Gambar simulasi rangkaian Counter Down (pencacah 999-0)
Menggunakan Software Proteus

    Kedua simulasi rangkaian diatas sama-sama menggunakan IC yang sama dalam pencacah Naik ataupun Turun. Namun yang membedakan-nya adalah letak dan cara menghubungkan setiap kaki IC nya. Dimana untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan harus di sesuaikan dengan perintah masukan. Untuk Counter Up masukan-nya haruslah kaki IC yang memiliki perintah pencacah naik. Yaitu menggunakan kaki 5 ( perintah UP ) pada IC 74LS192. Demikian hal-nya dengan Counter Down, menggunakan kaki 4 ( perintah Down) pada IC 74LS192.
Untuk mengatur kecepatan dari keluaran bilangan decimal di atur oleh IC Timer 555 (Clock) yang digunakan.
     Pada simulasi rangkaian counter up/down diatas, fungsi dari IC 74LS192 adalah sebagai penerima masukan dari IC Timer 555 (Clock) untuk mencacah bilangan biner. Sedangkan kegunaan IC 74LS48 adalah sebagai penerjemah dari IC 74LS192. Dimana yang diterjemahkan dalam hal ini adalah bilangan biner. Bilangan biner ini akan di konversi menjadi bilangan decimal.
     Simulasi rangkaian counter up/down ini bias dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Dalam rangkaian diatas, penulis hanya membuat simulasi pencacah sampai angka decimal ratusan. Untuk membuat pencacah yang lebih dari ratusan, tentunya diperlukan IC yang lebih banyak dari simulasi yang telah dibuat. Dan itu semua tergantung dengan apa yang hendak di simulasikan.

2.5. Aplikasi Counter Up/Down Dalam Kehidupan Sehari-sehari
  • Waktu pengatur lalu lintas (Traffic Lamp/lampu merah)
  • Jam digital
  • stopwatch

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
               Hasil simulasi dengan bantuan software Proteus dari rangkaian elektronika digital sangat membantu untuk mempermudah dalam menerangkan prinsip dan proses kerja suatu rangkaian counter up/down.
Dalam simulasi rangkaian counter up dan counter down, memiliki perbedaan perintah masukan, perintah ini tentunya juga akan membedakan keluaran yang di tampilkan seven segment common cathoda. Counter up memiliki keluaran pencacah dari angak desimal terkecil menuju angka desimal terbesar. Sedangkan Counter Down memiliki keluaran yang sebaliknya.

3.2. Saran
            Makalah ini berisikan tentang Counter Up/Down serta salah satu contoh simulasi rangkaian-nya. Semoga dengan isi makalah, pembaca lebih memahami bagaiamana yang dimaksud dengan counter up/down. Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati meminta masukan dan kritikan yang dapat membangun dan bermanfaat untuk mengembangkan isi dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Http:// Rangkaian Penghitung Digital Dengan Menggunakan Ic Jenis Ttl Tipe Sn74lsxx.Html
http://Rangkaian Counter Down-Up Otomatis 7 Segment Display Elektro.html
http:// Membuat Alat Counter Down Otomatis dengan 7 Segment   I-TECH.html

Thursday, November 10, 2016

Pengertian & Fungsi Resistor

RESISTOR
1. Pengertian
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
2. Fungsi Resistor
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
  • ·   untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu  rangkaian    elektronika.
  •       menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian    elektronika.
  •        untuk membagi tegangan.
  •    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan  kondensator (kapasitor).

3. Tabel Kode Warna Resistor

Nilai tahanan pada suatu resistor ditampilkan pada badan resistor dan berupa kode, pada umumnya kode tersebut terbagi atas dua macam yaitu kode warna dan kode angka. Kode warna ini berbentuk seperti cincin yang melingkari badan resistor, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Pada cincin 1 (warna hitam) merupakan digit pertama, cincin 2 (warna coklat) merupakan digit kedua, cincin 3 (warna merah) merupakan faktor pengali, dan cincin 4 (warna emas) merupakan toleransi. Setiap warna pada cincin memiliki nilai yang berbeda, untuk mengetahui nilai–nilai setiap warna tersebut perhatikan tabel berikut ini.
Cara membaca :
a. Gelang I angka puluhan
b. Gelang II angka satuan
c. Gelang III faktor pengali
d. Gelang IV toleransi


demikian ^_^



Wednesday, November 9, 2016

MAKALAH TERMOMETER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi padaAnders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini makaLord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

1.2      Rumusan Masalah
         1.         Pengertian Termometer
         2.         Jenis – Jenis  Termometer
         3.         Cara Mengukur suhu tubuh dengan thermometer

1.3     Tujuan
         Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan termometer, jenis – jenis                      termometer dan cara menggunakan termometer.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

2.2      Jenis – Jenis  Termometer
1.         Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)        termometer cair   
b)        termometer padat
c)        termometer digital
2.         Thermometer berdasarkan penggunaannya :

                                                      BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

2.2      Jenis – Jenis  Termometer
1.         Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)        termometer cair   
b)        termometer padat
c)        termometer digital
2.         Thermometer berdasarkan penggunaannya :

a)        termometer klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.
           b)        termometer laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

c)        thermometer ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C .
         d)        thermometer digital
digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh
Cara Menggunakan   :    Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.
Skala Suhu                  :    32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF 
Kelebihan                    : .  Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Kekurangan                :    harganya mahal
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah gital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

         e)        Termokpel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda

f) Termometer Buld
Termometer bulb (air raksa atau alkohol) dengan ciri kasnya sebagai berikut:a.Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dantabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaiancairan. b.Berdasar pada prinsip suatu cairan, volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang diisikanterkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanyamemuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkanc.Ada nomor disepanjang tube gelas yang menjadi tanda besaran temperatur d.Termometer bulb tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia, konduktivitas panas rendah. Akan tetapitermometer bulb mudah pecahe.Dalam penggunaannya, bulb harus dilindungi terhadap benturan dan menghindari pengukuranyang melebihi skala termometer
g) Temometer non-kontak
Termometer non-kontak atau termometer inframerah dapat mengukur suhu tanpa kontak fisik antara termometer dan obyek di mana suhu diukur. Termometer ditujukan pada permukaan obyek dan secara langsung memberikan pembacaan suhu. Alat ini sangat berguna untuk pengukuran di tungku atau suhu permukaan dan lain sebagainya. Prinsip dasar termometer infra merah adalah bahwa semua obyek memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan.Termometer infra merah terdiri dari sebuah lensa yang focus mengumpulkan energi infra merah dari obyek ke alat pendeteks/detektor. Detektor akan mengkonversi energi menjadi sebuah sinyal listrik, yang menguatkan dan melemahkan dan ditampilkan dalam unit suhu setelah dikoreksi terhadap variasi suhu ambien.

2.3      Cara Mengukur Suhu Tubuh dengan Thermometer
Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu: melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak. Yang perlu diingat adalah suhu yang diukur melalui dubur lebih tinggi 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Suhu yang diukur di bawah ketiak lebih rendah 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Cara yang mana saja dapat digunakan sesuai situasi dan kondisi yang mungkin. Yang penting saat berkonsultasi dengan dokter jangan lupa disebutkan bagaimana cara mengukur suhu tubuhnya.
a)         Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui dubur (untuk bayi):
  1.  beri jeli atau pelumas pada ujung thermometer
  2. baringkan bayi dalam posisi tengkurap 
  3.  masukkan ujung termometer ke dalam dubur bayi kurang lebih sedalam 3,5 cm
  4.  diamkan selama 3 menit, bayi tetap dalam posisi tengkurap
  5.  keluarkan termometer dari dubur bayi dan bacalah hasilnya

b)        Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui mulut:
  1. letakkan ujung termometer di bawah lidah
  2.  tutup mulut selama 3 menit 
  3. keluarkan termometer dari mulut dan bacalah hasilnya

c)         Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh di bawah ketiak:
  1.  letakkan termometer di bawah ketiak dengan posisi lengan ke arah bawah
  2. silangkan lengan di depan dada
  3. tunggu sekitar 5 menit
  4.  keluarkan dan baca hasilnya

2.4        Langkah Pengobatan Seteleh Pengukuran Suhu Tubuh dengan Menggunakan Thermometer.
Jika setelah diukur dengan termometer terbukti demam, maka Anda dapat melakukan beberapa hal, tergantung suhu yang terukur, yaitu:
1.        Jika suhu tubuh tidak lebih dari 38,9 derajat celcius maka tidak perlu diberikan obat penurun demam
2.        Jika suhu tubuh melebihi 38,9 derajat celcius, maka dapat digunakan obat penurun demam seperti acetaminofen atau paracetamol, dengan dosis 10-15 mg/kg berat badan/kali
3.        Jangan berikan aspirin pada anak-anak karena dapat menyebabkan efek samping yang  dapat menyebabkan kematian

Yang perlu diperhatikan lagi adalah kebutuhan cairan. Demam meningkatkan kebutuhan akan cairan. Setiap kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celcius, maka kebutuhan cairan meningkat sebanyak 12,5%. Oleh karena itu, orang yang demam tidak boleh kekurangan cairan sehingga disarankan untuk banyak minum.
Pada kasus-kasus seperti di bawah ini sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, yaitu: 
  1. bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38 derajat celcius
  2.  bayi berusia lebih dari 3 bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38,9 derajat celcius
  3. bayi yang baru dilahirkan dengan suhu dubur kurang dari 38,1 derajat celcius
  4. anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 1 hari
  5. anak berusia 2 tahun atau lebih dengan demam lebih dari 3 hari
  6. orang dewasa dengan suhu dubur lebih dari 39,4 derajat celcius atau demam lebih dari hari
  7. jika demam disertai gejala-gejala seperti: sakit kepala berat, pembengkakan hebat pada tenggorokan, ruam kulit, mata menjadi sensitif terhadap cahaya terang
  8. kaku pada leher dan nyeri saat kepala ditundukkan
  9. gangguan kesadaran
  10. muntah yang terus menerus
  11. sulit bernapas atau nyeri dada
  12.  nyeri perut atau nyeri saat buang air kecil

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
·           Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
·           Jenis – Jenis  Termometer
1.       Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
  a)        termometer cair
  b)        termometer padat
  c)        termometer digital

2.       Thermometer berdasarkan penggunaannya :
  a)        termometer klinis
  b)        termometer laboratorium
  c)        thermometer ruangan
  d)        thermometer digital
  e)        Termokpel
  f)     Termometer buld
  g)    Termometer Non-kontak
·           Setiap termometer mempunyai fungsi dan kegunaannya masing-masing.
·           Skala-skala termometer tidak hanya satu seperti Kelvin, tetapi ada juga skala lainnya yang digunakan oleh thermometer untuk mengukur suhu yaitu skala Celcius, skala Reamur, skala Fahrenheit
·           Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu: melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak
·           Setiap jenis termometer mempunyai skala yang berbeda.

3.2     Saran
Dalam melakukan pengukuran suhu badan harus di perhatikan alat ukur yang di gunakan karena alat ukur termometer ada beberapa macam sesuai dengan daerah tubuh yang akan diukur suhunya.BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
·           Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
·           Jenis – Jenis  Termometer
1.       Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
  a)        termometer cair
              b)        termometer padat
              c)        termometer digital

2.       Thermometer berdasarkan penggunaannya :
  a)        termometer klinis
  b)        termometer laboratorium
  c)        thermometer ruangan
  d)        thermometer digital
  e)        Termokpel
  f)     Termometer buld
  g)    Termometer Non-kontak
·           Setiap termometer mempunyai fungsi dan kegunaannya masing-masing.
·           Skala-skala termometer tidak hanya satu seperti Kelvin, tetapi ada juga skala lainnya yang digunakan oleh thermometer untuk mengukur suhu yaitu skala Celcius, skala Reamur, skala Fahrenheit
·           Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu: melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak
·           Setiap jenis termometer mempunyai skala yang berbeda.

3.2     Saran
Dalam melakukan pengukuran suhu badan harus di perhatikan alat ukur yang di gunakan karena alat ukur termometer ada beberapa macam sesuai dengan daerah tubuh yang akan diukur suhunya.

Copyright © 2009 Blog Materi Belajar All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.